MATERI KULIAH
ORTOPAEDAGOGIK UMUM II
Disusun oleh
Imam Yuwono, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI:
Mahasiswa memiliki pengetahuan dan menerapkannya kepada peserta didik, kompetensi sebagai berikut:
1. Memahami paradikma baru PLB
2. Menerapkan paradikma baru PLB di depan kelas
3. Memahami jenis anak berkebutuhan khusus (autisma, hiperaktif, anak berbakat, anak berkesulitan belajar spesifik)
4. Memahami kebutuhan pembelajarannya anak berkebutuhan khusus ( Tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, autisma, hiperaktif, anak berbakat dan anak berkesulitan belajar spesifik)
5. Mampu mengatasi masalah pembelajaran siswa berkebutuhan khusus
( sebagai contoh kesulitan matematika)
PENGERTIAN ORTOPEDAGOGIK
ORTOPEDAGOGIK berasal dari bahasa Yunani Ortos artinya Lurus, sembuh atau normal. Pedos artinya anak dan agogos artinya pendidikan, pimpinan atau bimbingan.
Ortopedagogik dapat diartikan sebagai pendidikan yang bersifat meluruskan, memperbaiki, menormalkan, atau menyembuhkan anak berkelainan (luar biasa) Dalam bahasa Inngris Ortopedagogig disebut dengan special Education.
Pendidikan adalah Usaha yang sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
Kegiatan pengajaran dan bimbingan dan latihan untuk berperan dimasa datang.
Pendidikan diarahkan ntuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap, mandiri dan bertanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
JENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DAN KEBUTUHAN PEMBELAJARANNYA
- Tunanetra (gangguan penglihatan)
Keterbatasan anak:
a. Keterbatasan dalam konsep dan pengalaman baru
b. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan
c. Keterbatasan dalam orientasi mobilitas
Kebutuhan pembelajaran anak tunanetra:
- Pengalaman konkrit
- Pengalaman memadukan
- Berbuat dan bekerja dalam belajar
- Tunarungu ( gangguan pendengaran)
Keterbatasan anak adalah kurang mampu berkomunikasi secara verbal
Kebutuhan pembelajaran anak tunarungu:
- Berbicara jangan membelakangi anak
- Tempat duduk anak berada didepan sehingga mudah membaca bibir guru
- Bila telinga satu yang tunarungu tempatkan anak sehingga telinga yang baik dekat dengan guru
- Perhatikan postur anak, sering anak menggelengkan kepala untuk mendengarkan
- Dorong anak selalu memperhatikan wajah guru
- Guru berbicara dengan volume biasa tetapi gerakan bibir harus jelas
- Tunadaksa (kelainan anggota tubuh/gerakan)
Keterbatasan anak tunadaksa
a. Anggota gerak tubuh lemah sehingga gerakan tidak sempurna
b. Jari tangan kaku dan sulit motorik halusnya
c. Sulit berdiri, jalan maupun duduk
Kebutuhan anak dalam pembelajaran antara lain :
- Perhatikan segi medisnya mungkin masih tertinggal penyakit terrtentu
- Berikan alat Bantu bergerak (kursi roda, kruk dll)
- Berikan terapi pada fisik agar bias dioptimalkan
- Tunagrahita (keterbelakangan kemampuan intelektual)
Keterbatasan anak antara lain:
a. Penampilan fisik tidak seimbang
b. Sulit mengurus diri sendiri
c. Sulit berpikir abstrak, lemah dalam perhatian , perhatian beralih-alih
d. Koordinasi gerakan kurang
Kebutuhan pembelajaran anak tunagrahita:
- Perhatikan potensi apa yang masih bias dikembangkan
- Berikan materi pembelajaran yang konkrit, sederhana
- Sedikit materi , dan sering diulang-ulang
- Lamban belajar (slow learner)
Keterbatasan anak learning disability:
a. Rata-rata perstasi belajarnya selalu rendah
b. Terlambat dalam menyelesaikan tugas akademik
c. Daya tangkap pembelajaran lambat
Kebutuhan pembelajaran anatara lain :
- Bedrikan waktu lebih lama daripada yang lain
- Telaten dan sabar, guru hendaknya tidak terlalu cepat memberikan materi pelajaran
- Perbanyak latihan daripada hafalan
- Diperbanyak kegiatan remedial
- Anak berbakat (Kemampuan dan kecerdasan luar biasa)
Karakteristik anak:
a. Sangat cepat dalam merespon bidang akademik
b. Memiliki minat yang luas
c. Inisiatif tinggi dan dapat bekerja sendiri
d. Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi yang tinggi
e. Mempunyai banyak kegemaran dan hobi
f. Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan
Kebutuhan pembelajaran anak:
- Berikan kebebasan kemampuan ekplorasi
- Berikan program pengayaan
- Beri kesempatan (jadikan tutor teman sebaya)
- Biarkan anak untuk menjelajahi sendiri bidang apa yang diminati ( Independent study)
- Anak berkesulitan belajar spesifik
a. Disleksia ( kesulitan membaca)
Cirikasnya adalah :
- Perkembangan kemampuan membaca terlambat
- Kemampuan memahami isi bacaan rendah
- Banyak kesalahan dalam membaca
b. Disgrafia (kesulitan menulis)
Cirikas:
- Terlambat dalam menyalin tulisan
- Sering salah menulis huruf serupa
- Hasil tulisan jelek dan tidak terbaca
- Tulisan banyak salah /terbalik maupun huruf hilang
- Sulit menulis dengan lurus pada kertas bergaris
c. Diskalkulia (Kesulitan berhitung)
Cirikas:
- Sulit membadakan tanda matematika
- Sulit mengoperasikan hitungan
- Sering salah dalam membilang dengan urut
- Sulit membedakan bangun geometri
Kebutuhan pembelajaran learning disability:
Dalam merancang pembelajaran perhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Ketidakcocokan antara apa yang seharusnya anak bias dengan apa yang secara kenyataan dikerjakan
- Fokuskan terhadap satu proses psikologis dasar
- Berikan terapi pada bagian yang menyebabkan anak mengalami kesulitann belajar
- Gangguan komunikasi ( autisma)
Keterbatasan :
a. Tak mampu menjalin interaksi sosial teman sebaya
b. Sulit menangkap isi pembicaraan orang lain
c. Tidak lancar berbicara/ terlambat
d. Berlaku aneh/ seperti bermain dengan dunianya sendiri
Kebutuhan pembelajaran:
- Upayakan kontak mata dengan anak saat berbicara
- Berikan terapi (perilaku, terapi bicara, terapi bermain, terapi remedian dan terapi medis (atas saran dokter).
- Tunalaras (gangguan emosi dan perilaku
Keterbatasan anak:
a. Sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan
b. Bertingkah laku menyimpang dari norma yang berlaku
c. Cenderung membangkah dan emosional
d. Sering melakukan tindakan agresif, merusak dan mengganggu
Kebutuhan pembelajaran:
- Perhatikan penataan lingkungan anak
- Perhtikan dan perbaiki interaksinya
- Berikan asesmen tingkah laku berdasarkan masalah pada anak
- ADHD (Attention Deficit Diperatif Desorder)
Keterbatasan
a. Sulit bertahan pada satu aktivitas
b. Sulit mengatur jadwal tugas dan kegiatan
c. Sering beralih perhatian oleh stimulus dari luar
d. Impulsivitas(tidak sabaran)
e. Hiperaktif (tidak bisa diam)
Kebutuhan pembelajaran:
- Alihkan hiperaktifitas anak ke kegiatan positif
- Belajar sambil beraktifitas (bermain, bekerja, berlari dll)
- Pilih kegiatan yang memerlukan aktifitas fisik (menata manik-manik, menyusun spice abcus.
- Berikan sandwich kalau dia mengamuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar