Senin, 19 November 2012

Sepatu "Magis" Robin van Persie


Sejak ku posting artikel ini waktu itu masih game week 12, dan sekarang MU sudah juara musim 2012-2013, sepatu RvP pun masih belum berubah sampai sekarang. dengan menggunakan sepatu ini juga membawa RvP mencetak 25 gol sampai game week 35. tidak diragukan lagi bahwa sepatu yang dibawanya dari Arsenal ini membawa berkah untuk Manchester United dan membuat MU menjadi jawara dan hampir dipastikan membuat gelar pribadi sebagai top skorer dua musim berturut-turut setelah pesaing terdekatnya Luis Suarez dipastikan absen sampai akhir musim karena skorsing yang diberikan Komdisnya EPL sebanyak 10 laga akibat menggigit lengan Branislav Ivanovic.

Fakta atau opini, tapi pada kenyataannya memang membuktikan dengan sepatu ini lagi-lagi membuat van Persie menjadi top skorer. Van Persie tetap menggunakan “2012 ad*d*s Predator XI TRX FG Fluorescent Green”. 



Sepatu ini digunakan Robin van Persie sejak di klub asalnya Arsenal, dan ketika itu van Persie menjadi top scorer di Liga Premiere Inggris musim 2011-2012 dengan mencetak 30 gol.semoga dalam laga yang tersisa 3 pekan lagi, RvP dapat menyamai atau bahkan melampaui perolehan gol nya pada musim lalu.

GLORY GLORY MANCHESTER UNITED

Senin, 30 April 2012

Krisis Paradigma Pendidikan Indonesia

MASALAH Bukti (Krisis Paradigma Pendidikan) Indonesia
LALU, mana sih penyebab bukti (krisis paradigma pendidikan) Indonesia?
PENGAKUAN sah paling umum dan efektif membuktikan (r)evolusi paradigma baru ilmu pengetahuan adalah memecahkan masalah yang menyebabkan paradigma lama mengalami krisis (Thomas S Kuhn).
Sabtu, 25 Februari 2012, kembali memberikan pelatihan Strategi Ilmuwan Menulis kepada mahasiswa. Seperti minggu lalu, dimulai definisi ilmu pengetahuan paradigma lama kemudian definisi paradigma baru. Diakhiri memberikan bukti memecahkan kasus yang tidak dapat dipecahkan paradigma lama sebelumnya. Dan, kali ini juga menarik karena mahasiswa yang mengikuti dari Fakultas MIPA Jurusan Matematika, Jurusan Kimia, Jurusan Informatika dan Jurusan Biologi. Banyak hal dibahas. Tetapi contoh kali ini untuk bidang ilmu pengetahuan biologi. Berkaitan hal yang sederhana dan umum, tetapi mendasar.
Mahasiswa diminta mencermati kasus di layar: “Salah satu perdebatan akademis yang terus berlangsung sampai saat ini berkisar keilmiahan dari disiplin-disiplin yang berada di bawah payung ilmu-ilmu sosial seperti Sosiologi, Ilmu Politik, Psikologi Sosial, Ilmu Ekonomi, Antropologi, Geografi, Sejarah, Ilmu Komunikasi serta disiplin-disiplin lain yang merupakan gabungan dari disiplin-disiplin tersebut. Perdebatan tersebut pada dasarnya berkutat pada isu-isu apakah perilaku manusia dapat dikaji secara ilmiah atau tidak. Sebagian para akademi tidak bersepakat dalam menganggap disiplin-disiplin tersebut sebagai ilmu.
Dalam banyak kasus, pergerakan dalam ilmu sosial telah lebih menekankan pada perhatian agar dapat memberikan penjelasan sistematis, sementara perhatian sebelumnya hanya pada deskripsi saja (Earl Babbie,1989)**.
Artinya, semua yang berkenaan ilmu pengetahuan harus berpegang pada prinsip dasar keteraturan ilmu pengetahuan. Terkait hal itu, membahas krisis pendidikan (ilmu) pengetahuan sosial pasti mengejutkan. Tetapi, untuk bidang ilmu biologi pun mengejutkan pula. Contoh. Ketika peserta (jurusan biologi) diminta menyebut siklus hidup kupu-kupu, dengan mudah urut dari telur, ke ulat, lalu kepompong, akhirnya kupu-kupu. Lalu, diberikan dalam prinsip keteraturan paradigma baru ilmu pengetahuan yaitu urutannya dari ulat, ke kepompong, lalu kupu-kupu, kemudian kawin dan akhirnya (ber)telur (QZ, 2000). Atau ditulis, siklus hidup kupu-kupu adalah kawin, telur, ulat, kepompong dan kupu-kupu (QZ, 2000). Inilah siklus hidup kupu-kupu sempurna. (Perhatikan urutan dan keterkaitannya siklusnya).
Kemudian diajukan contoh lebih susah dan deskripsi kacau paradigma lama (ilmu) pengetahuan menjadi krisis nyata. Peserta bingung diminta menetapkan keteraturan ciri mahluk hidup yaitu melakukan gerak aktif, melakukan metabolisme, berkembang biak, tumbuh, dan tanggap terhadap rangsangan. Jawabannya, dalam ilmu pengetahuan paradigma baru, ciri mahluk hidup adalah melakukan metabolisme, tumbuh, melakukan gerak aktif, tanggap terhadap rangan dan berkembang biak (QZ, 2000). (Perhatikan kembali urutan dan keterkaitannya siklusnya. Untuk hal sederhana dan umum ini saja, karena mendasar, semua buku referensi biologi harus ditulis ulang. Apalagi bila paradigma baru diterapkan pada (ilmu) pengetahuan sosial (contoh, lihat tulisan sebelumnya: Masalah (Pemerintahan) Indonesia).
Di akhir pertemuan di layar proyektor: “BAGAIMANA sih, kesimpulannya? (1) SIAPA PUN, bagaimana pun untuk belajar dan mengajar masalah apa pun mana pun, harus berpegang prinsip dasar ilmu pengetahuan (science) adalah segenap pengetahuan yang teratur (systematic knowledge)”
“LALU,…? (2) JIKA tidak berpegang prinsip asumsi dasar ilmu pengetahuan sebagai segenap pengetahuan yang teratur, maka akan banyak buang tenaga, bahan, biaya, waktu, dan pikiran saja. Karena hasil yang didapat dan diberikan sebatas gambaran (deskripsi) kabur atau gejala (fenomena) kacau”.
“AKHIRNYA,…? (3) YANG lebih parah, jika tidak berpegang prinsip dasar ilmu pengetahuan sebagai segenap pengetahuan yang teratur, belajar dan mengajar (meneliti dan mengelola) apa pun dapat tersesat dan menyesatkan. Kemalangan berantai”.
JADI, jelas bukti krisis (pendidikan) Indonesia (dan dunia)? Dan, tinggal terus pendidikan deskripsi kacau paradigma lama atau ingin teratur dengan prinsip ilmu pengetahuan paradigma baru saja!
KETIKA ilmuwan mengambil keputusan paradigma baru bumi bulat, maka kosa kata dan formulasi bumi datar tak berguna lagi (John Naisbitt).


http://edukasi.kompasiana.com

Senin, 09 Januari 2012

komunikasi Tunarungu&tunanetra



Beberapa orang tunarungu atau tunarungu dengan low vision menggunakan American Sign Language atau bahasa isyarat yang berbasis Inggris. Dalam beberapa kasus, orang mungkin perlu berisyarat  lebih lambat dari biasanya sehingga orang dengan low visison dapat melihat tanda-tanda lebih jelas. Kadang-kadang orang dengan low vision dapat melihat tanda-tanda. lebih baik jika pengisyarat memakai kemeja yang kontras dengan warna kulit-nya (misalnya, seseorang dengan kulit terang perlu mengenakan kemeja berwarna gelap).


Beberapa orang tunarungu-tunanetra dengan penglihatan yang sedikit remang-remang lebih suka melihat pengisyarat melakukan gerakan isyarat dalam rentang pandang yang lebih dekat, misalnya disekitar dada. Beberapa tanda yang terletak di tingkat pinggang mungkin perlu disesuaikan (misalnya isyarat "sabuk" diisyaratkan   di depan dada lebih baik dari pada di pinggang).







Orang tunarungu-tunanetra meletakkan tangannya atau di atas tangan pengisyarat untuk merasakan bentuk, pergerakan dan lokasi dari isyarat tersebut. Beberapa tanda dan ekspresi wajah mungkin perlu dimodifikasi (misalnya, isyarat "tidak mengerti" bukan disyaratkan dengan menggelengkan kepala tetapi langsung diisyaratkan di tangan penyandang kelainan tersebut; demikian juga dengan isyarat  "anjing" diisyaratkan  "anjing" ditangan penyandang kelainan). Orang-orang dapat menggunakan bahasa isyarat dengan satu tangan atau dua tangan


Beberapa orang tunarungu-low vision dapat  memegang lengan bawah atau pergelangan pengisyarat dan menggunakan mata mereka untuk mengikuti tanda-tanda isyarat tersebut.
Orang yang diajarkan dengan menggunakan ASL di kelompok tunarungu akan lebih baik jika pengisyarat menggunakan ASL. Sedangkan yg terbiasa BSL juga lebih baik jika menggunakan BSL dalam berkomunikasi dengan mereka





Biasanya orang tunanetra-tunarungu tidak mampu menangkap percakapan pengisyarat. Mereka juga mengalami kesulitan dalam menangkap isyarat yang dilakukan oleh seorang pengisyarat. Mereka lebih suka meletakkan tangannya di atas tangan pengisyarat atau pada telapak tangan pengisyarat.




Ini adalah cara berkomunikasi bagi orang-orang tunarungu-tunanetra yaitu dengan membaca ujaran dan sentuhan. Mereka meletakkan ibu jari mereka di dagu orang lain, dan jari-jari mereka di pipi orang lain untuk merasakan getaran suara orang itu dan gerakan bibir mereka.






Beberapa orang tunarungu-tunanetra menggunakan Screen Braille Communicator (SBC). Ini adalah perangkat, kecil portabel yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan orang melihat. Perangkat ini memiliki keyboard QWERTY  dengan sebuah display LCD di satu sisi, dan braille display delapan-sel di sisi lain. Orang tunarungu-tunanetra menulis teks singkat pada keyboard QWERTY. Dan orang yang diajak berkomunikasi dapat  membaca teks pada layar LCD. Orang normal yang mengajak berkomunikasi dapat menulis pada keyboard dan orang tunarungu-tunanetra akan  membaca teks dicetak dengan menempatkan jari nya pada tampilan braille.

Tunarungu-orang buta juga dapat menggunakan notetakers braille untuk berkomunikasi dengan orang lain yang tidak tahu braille atau sistem komunikasi mereka. Notetakers braille Banyak dapat dihubungkan dengan personal digital assistant (PDA) yang umum digunakan oleh orang lain.







Orang berkomunikasi dengan orang yang tuli-buta huruf cetak blok besar di telapak orang lain. Setiap surat ditulis di lokasi yang sama di telapak tangan orang tersebut. Ini sering merupakan cara bagi orang-orang tuli-buta untuk berkomunikasi dengan publik.