Senin, 09 Januari 2012

komunikasi Tunarungu&tunanetra



Beberapa orang tunarungu atau tunarungu dengan low vision menggunakan American Sign Language atau bahasa isyarat yang berbasis Inggris. Dalam beberapa kasus, orang mungkin perlu berisyarat  lebih lambat dari biasanya sehingga orang dengan low visison dapat melihat tanda-tanda lebih jelas. Kadang-kadang orang dengan low vision dapat melihat tanda-tanda. lebih baik jika pengisyarat memakai kemeja yang kontras dengan warna kulit-nya (misalnya, seseorang dengan kulit terang perlu mengenakan kemeja berwarna gelap).


Beberapa orang tunarungu-tunanetra dengan penglihatan yang sedikit remang-remang lebih suka melihat pengisyarat melakukan gerakan isyarat dalam rentang pandang yang lebih dekat, misalnya disekitar dada. Beberapa tanda yang terletak di tingkat pinggang mungkin perlu disesuaikan (misalnya isyarat "sabuk" diisyaratkan   di depan dada lebih baik dari pada di pinggang).







Orang tunarungu-tunanetra meletakkan tangannya atau di atas tangan pengisyarat untuk merasakan bentuk, pergerakan dan lokasi dari isyarat tersebut. Beberapa tanda dan ekspresi wajah mungkin perlu dimodifikasi (misalnya, isyarat "tidak mengerti" bukan disyaratkan dengan menggelengkan kepala tetapi langsung diisyaratkan di tangan penyandang kelainan tersebut; demikian juga dengan isyarat  "anjing" diisyaratkan  "anjing" ditangan penyandang kelainan). Orang-orang dapat menggunakan bahasa isyarat dengan satu tangan atau dua tangan


Beberapa orang tunarungu-low vision dapat  memegang lengan bawah atau pergelangan pengisyarat dan menggunakan mata mereka untuk mengikuti tanda-tanda isyarat tersebut.
Orang yang diajarkan dengan menggunakan ASL di kelompok tunarungu akan lebih baik jika pengisyarat menggunakan ASL. Sedangkan yg terbiasa BSL juga lebih baik jika menggunakan BSL dalam berkomunikasi dengan mereka





Biasanya orang tunanetra-tunarungu tidak mampu menangkap percakapan pengisyarat. Mereka juga mengalami kesulitan dalam menangkap isyarat yang dilakukan oleh seorang pengisyarat. Mereka lebih suka meletakkan tangannya di atas tangan pengisyarat atau pada telapak tangan pengisyarat.




Ini adalah cara berkomunikasi bagi orang-orang tunarungu-tunanetra yaitu dengan membaca ujaran dan sentuhan. Mereka meletakkan ibu jari mereka di dagu orang lain, dan jari-jari mereka di pipi orang lain untuk merasakan getaran suara orang itu dan gerakan bibir mereka.






Beberapa orang tunarungu-tunanetra menggunakan Screen Braille Communicator (SBC). Ini adalah perangkat, kecil portabel yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan orang melihat. Perangkat ini memiliki keyboard QWERTY  dengan sebuah display LCD di satu sisi, dan braille display delapan-sel di sisi lain. Orang tunarungu-tunanetra menulis teks singkat pada keyboard QWERTY. Dan orang yang diajak berkomunikasi dapat  membaca teks pada layar LCD. Orang normal yang mengajak berkomunikasi dapat menulis pada keyboard dan orang tunarungu-tunanetra akan  membaca teks dicetak dengan menempatkan jari nya pada tampilan braille.

Tunarungu-orang buta juga dapat menggunakan notetakers braille untuk berkomunikasi dengan orang lain yang tidak tahu braille atau sistem komunikasi mereka. Notetakers braille Banyak dapat dihubungkan dengan personal digital assistant (PDA) yang umum digunakan oleh orang lain.







Orang berkomunikasi dengan orang yang tuli-buta huruf cetak blok besar di telapak orang lain. Setiap surat ditulis di lokasi yang sama di telapak tangan orang tersebut. Ini sering merupakan cara bagi orang-orang tuli-buta untuk berkomunikasi dengan publik.





ATR Ganda dan pembelajarannya



Adalah seseorang yg mengalami lebih dari satu kelainan. Misalnya: ATR sekaligus tunanetra, ATR sekaligus tunagrahita, ATR sekaligus tunadaksa, ATR sekaligus tunanetra dan tunagrahita, ATR sekaligus tunanetra, tunagrahita dan tunadaksa.
Pelayanan Pendidikan ATR Ganda
          Lembaga khusus unt anak berkelainan ganda (SLB-G) berada di Bale Endah Bandung.
          Program yg diterapkan bersifat individual, bertujuan unt memberikan kesempatan belajar sesuai dgn kebutuhan.

Beberapa aspek dlm merancang PPI anak tunaganda
          Tingkat pendidikan dan tingkat keterampilan ATR ganda saat ini
          Tujuan pengajaran yg ingin dicapai
          Pelayanan pendidikan khusus yg dikehendaki
          Perluasan kesempatan ATR unt berpartisipasi dlm program belajar
          Kriteria tujuan dan prosedur evaluasi unt mengetahui apakah tujuan pengajaran dpt tercapai

Penempatan pendidikan ATR Ganda
          Penyerahan (referral) dr lembaga masyarakat dan rumah sakit
          Pemindahan dari SLB-G ke SLB-B,krn kelainan tambahan dr ATR tdk terlalu berat. Supaya ATR mampu bersosialisasi dgn sesama ATR
          Pemindahan dari SLB-B ke SLB-G, krn kelainan tambahan lebih berat dr ketunarunguannya. Dpt membantu mengembangkan keterampilan ATR ganda tersebut.

Model pengelolaan perilaku ATR Ganda
          Tindakan korektif yg berlebihan
          Time – out
          Pemantapan perilaku
          Kontak mata
          Aktivitas meniru
          Pengembangan konsep
          Belajar mandiri

Perlakuan ortu ATR Ganda
          Membantu kondisi eksternal ortu
          Membantu perasaan internal ortu
          Memberikan informasi ttg perkembangan normal
          Memberikan informasi ttg ATR ganda

Pemeriksaan dan Perbaikan masalah persepsi ATR ganda
          Pemeriksaan kemampuan persepsi visual
          Pemeriksaan diskriminasi visual
          Perbikan kekurangmapuan diskriminasi visual
          Pemeriksaan kemampuan diskriminasi figur dan latar belakang
          Perbaikan ketidak mampuan mendiskriminasikan figur-latar belakang
          Pemeriksaan kemampuan relasi visual
          Perbaikan kekurangmampuan relasi visual