Selasa, 13 Desember 2011

Prinsip Guru dan Orang Tua dalam pengajaran matematika



Menyiapkan anak untuk belajar matematika
Diawali dengan ketidaksiapan anak untuk belajar matematika. Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan terus menerus agar anak dapat belajar matematika :
Mengelompokkan benda menurut sifat dan betuk
Mengenal jumlah anggota benda
Menghitung benda
Menyusun kepingan Puzzle
Mengurutkan benda dari kecil sampai besar dan benda pendek ke panjang
Mulai dari konsep konkret sampai konsep absrak
Secara konkret anak masih menjumlah dengan benda dan simbol. Secara abstrak dengan mengantikan benda dan symbol ke dalam angka.
Kesempatan berklatih dan mengulang
Untuk memahami berbagai konsep matematika anak perlu latihan dengan metode yang bervariasi oleh guru dan orang tua. Variasi diperlukan agar anak tidak jenuh. Berikan suaanan belajar matematika yang manyenangkan dan tanpa adanya ketaktan akan pelajaran itu
Generlisasi
Biarkan anak mengkaitkan keterampilannya dalam berbagai situasi yang berbeda. Seperti menganti angka-angka dengan sebuah soal cerita yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Menyadari kelebihan dan kekurangan anak
Orang tua dan guru harus mengetahui kelebihan dan kekurangan dari si anak agar bisa menempatkan metode yang tepat untuk pembelajaran.
Membangun konsep matematika
menekan pembelajaran matematika
Program yang tersusun dan sistematis
Memberikan pelatihan-pelatihan yang diperlukan
Mengkaitkan topik satu dan lain
Kalkulator
Penggunaan kalkulator diperbolehkan sesudah anak memahami tentang kalkulasi. Manfaat kalkulator untuk mengecek pekerjaaan anak.
Membina keterampilan menghitung sama dengan membina kemampuan anak mengingat konsep dan prosedur yang telah dipelajari sebelumnya. Untuk memenuhi kebutuhan anak berkesulitan belajar perlu dilakukan straegi yang tepat dalam mengajarkan matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar